Gambar: jokowi dan gibran

Lembarharian.com - Satu per satu kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mulai mengungkapkan kekecewaannya terhadap Presiden Joko Widodo. Kekecewaan ini berkaitan dengan keputusan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang menerima pinangan Prabowo Subianto untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres). Padahal, Gibran baru bergabung PDI-P tiga tahun lalu dan langsung menjadi Wali Kota Surakarta. Kekecewaan PDI-P akan keputusan Gibran dan restu Jokowi itu pun mulai muncul dari para kadernya.

Situasi politik seringkali kompleks dan dapat mengalami perubahan seiring waktu. Ketika ada kader-kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) atau politisi dari partai lain yang awalnya mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka, tetapi kemudian berbalik untuk mengkritik atau menentang mereka, hal ini mungkin terkait dengan berbagai faktor. Beberapa alasan mungkin termasuk:
 

Perbedaan Pendapat: Politik adalah ranah yang sering kali melibatkan perbedaan pendapat. Kader PDI-P atau politisi lain mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang kebijakan atau tindakan yang diambil oleh Jokowi atau Gibran.

 Kritik Konstruktif: Kader partai atau politisi mungkin mengkritik untuk memberikan masukan atau saran konstruktif yang mereka yakini akan meningkatkan kinerja pemerintah atau kebijakan yang dijalankan.
 

Perubahan Situasi Politik: Perubahan situasi politik, seperti perubahan dukungan publik atau dinamika dalam partai, dapat memengaruhi sikap politisi terhadap sesama partai atau pemimpin partai.